Syarat diterimanya amalan:
1. Ikhlas = dilakukan karena Allah2. Benar = sesuai sunnah Rasulullah saw
(dikutip dari: http://muslim.or.id/hadits/menghadirkan-dan-mengikhlaskan-niat-dalam-amal-ibadah.html)
yang sering.
kadang kita beramal, tapi niatnya bukan karena Allah.
atau niatnya ada karena Allah, tapi sebagian lagi agar dilihat/atau diketahui oleh orang lain.
misalnya membaca ayat setelah alfatihah ketika menjadi imam, bacanya suratnya yang anti mainstream
Ibnul Qayyim dalam Al Fawaid mengatakan, “Tidak mungkin dalam hati seseorang menyatu antara ikhlas dan mengharap pujian serta tamak pada sanjungan manusia kecuali bagaikan air dan api.”
Seperti kita ketahui bahwa air dan api tidak mungkin saling bersatu, bahkan keduanya pasti akan saling membinasakan. Demikianlah ikhlas dan pujian, sama sekali tidak akan menyatu. Mengharapkan pujian dari manusia dalam amalan pertanda tidak ikhlas.
(dikutip dari: http://muslim.or.id/aqidah/tanda-ikhlas-menganggap-sama-pujian-dan-celaan.html)
Jadi gimana? ga usah melakukan amalan karena takut tidak ikhlas? Misalnya ketika sehabis shalat di kampus, terus ingin baca Qur'an tetapi tidak jadi karena takut dikira sok alim sama teman2 atau takut tidak ikhlas karena didekatnya ada temannya.
Meninggalkan amal karena takut riya' termasuk tipu daya syetan. Karena setan, pada satu kondisi berusaha menjerumuskan seorang hamba ke dalam riya untuk merusak amalnya. Pada kondisi yang lain menipunya dengan meninggalkan amal karena takut riya’ supaya tidak melakukan amal shalih. Padahal dia diperintahkan untuk beramal dan bersungguh-sungguh menjalankan ketaatan dengan berharap ridha Allah dan meninggalkan godaan setan dan tipu dayanya. Maka siapa yang sudah berazam menjalankan satu ibadah lalu meninggalkannya karena takut riya’, sebenarnya dia telah berbuat riya’. Karena dia meninggakan amal karena manusia. Tetapi jika meninggalkannya untuk dikerjakan saat sendirian, maka ini dianjurkan kecuali pada amal-amal wajib.
Al-Fudhail bin 'Iyadh berkata: Meninggalkan amal karena manusia adalah riya', sedangkan beramal karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas adalah apabila Allah menyelamatkanmu dari keduanya." (Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dan Ibnu Asakir, sebagaimana dalam kitab Al-Atsâr Al-Waridah ‘Anil Aimmah fi Abwabil I’tiqâd: 1/159, dan Syu'ab al-Iman, no. 6879)
(dikutip dari:http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2013/03/15/23604/meninggalkan-amal-shalih-karena-takut-riya/#sthash.EcxRId2K.dpbs)
Kalau begitu kesimpulannya:
tidak boleh meninggalkan amalan karena takut riya, karena itu adalah tipuan syaiton. seharusnya kita meluruskan niat dan berdoa kepada Allah agar diberikan keikhlasan dalam beribadah.
Wallahua'lam
No comments:
Post a Comment