Dahulu Saya
adalah seorang pemain musik, mulai kelas 1 MTs saya belajar bermain gitar dan
juga memiliki teman-teman yang bermain musik bersama-sama, saya masih ingat
salah satu teman setia saya dalam musik adalah kevin, kami menonton Guns N
Roses dan Greenday di Kosnya. Saya juga mengikuti kursus gitar secara
berkesinambungan, mulai dari guru privat sampai lembaga kursus “Tacita”
kemudian “Yamaha”. Masuk MAN, saya semakin menyukai musik, macam-macam jenis
musik saya pelajari, saya mempunyai sebuah Band dimasa MAN, sepulang sekolah
sering mengisi waktu dengan pergi ke studio. Semua orang mengenali saya sebagai
pemusik, mulai dari teman-teman, saudara-saudara, serta keluarga.
Tahun 2014,
ketika itu saya seorang mahasiswa di salah satu universitas di Yogyakarta, Saya
menonton ceramah agama di Youtube, dari Yufid.tv, sebuah ceramah berjudul
“Semua Suka Musik”, disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin
–Hafizhahullah-, dari awal saya menonton
sudah ada firasat-firasat tentang apa hukum musik? Haramkah? Masa sih? Video
tersebut masih ada hingga sekarang dapat di lihat di : https://www.youtube.com/watch?v=9zAhsMnq9aY
Setelah
menonton video itu terjadi kekosongan dalam diri saya, seperti orang yang tidak
tahu arah, bingung saja. Kemudian saya mulai membaca artikel-artikel dan
tulisan-tulisan yang berkaitan dengan hukum musik, dengan dalil yang didapat
saya akhirnya saya merasa yakin bahwa musik itu hukumnya haram, walaupun musik
nasyid. Saya menghapus Ratusan MP3 musik di Laptop saya, menghapus akun serta
video dan audio musik yang saya upload, saya hapus juga berbagai aplikasi sebangsa
“music maker” di laptop saya, dan saya “Pulangkan” ke rumah gitar saya yang
selalu saya mainkan, saya tidak main alat musik apapun lagi sejak saat itu. Kemudian,
saya berhenti streaming lagu-lagu di youtube, saya uninstall itunes termasuk
lagu-lagu yang saya beli CD originalnya.
Saya nyatakan
disini, HIDUP SAYA LEBIH RINGAN SETELAH MENINGGALKAN MUSIK. Banyak anak muda
sekarang baperan dan terlalu melankolis, salah satu sebabnya adalah musik.
Musik melalaikan dari mengingat Allah. Musik perusak akhlak generasi dengan
lirik-lirik syahwatnya. Musik merusak jiwa, sudah banyak musisi yang bunuh diri
yang daftarnya bisa dilihat di internet.
Namun tidak
mungkin hidup di zaman sekarang tanpa terdengar musik secara tidak disengaja,
kata seorang ustadz ketika menjelaskan perbedaan sami’a dengan istama’a, dalam
hal musik yang penting jangan istama’a, artinya mendengar dengan seksama, kalau
sami’a (mendengar) kadang2 kita tidak bisa menghindarinya, baik itu di Mall
atau ditempat umum lainnya, yang jelas wajib membenci dan mengingkarinya dalam
hati.
Saya menemukan
bahwa ada dua kondisi dimana musik dibolehkan dan persyaratannya sangat ketat:
“Keadaan yang
diperbolehkan untuk bernyanyi dan bermain alat musik hanyalah ketika hari raya
dan pernikahan. Dan alat musik yang diperbolehkan hanyalah duff (rebana) yang
hanya dimainkan oleh wanita.” Sumber: https://muslim.or.id/20706-benarkah-musik-islami-itu-haram.html
Jangan takut meninggalkan musik, hidup anda akan baik-baik
saja karena musik bukan kebutuhan hidup, kita sendiri yang membuat
ketergantungan sebagaimana orang yang tidak bisa hidup tanpa rokok. Ingatlah janji Allah, barang siapa
meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya akan Allah ganti dengan yang lebih
baik. Anda tinggalkan musik, Allah angkat beban “butuh musik” dari diri
anda yang memberatkan diri anda selama ini, Insyaallah.
Semoga dapat
menjadi inspirasi.
Wallahu
a’lam bis showab.
Muhammad Hanivan Maulana, 4 Agustus 2017
Saya juga sdh jauh dr musik.. sumpah demi allah hati tenang.
ReplyDelete